57GSGOUiym0RjqT60gh80ahb2hanHpOxHlTDFWHw
Bookmark

Review Film Cars 3 (2017)

Beberapa tahun berlalu semenjak kejadian di film keduanya Cars 2. McQueen menjadi pembalap nomor satu dunia. Namun, McQueen tidak lagi muda dan hadir para pembalap muda generasi baru. Bagaimana nasib McQueen? Berikut review film animasi Cars 3 (2017).

DISCLAIMER!

Review berikut adalah opini personal penulis. Pembaca diminta untuk jangan terlalu diambil hati karena ini adalah ditulis sesuai selera penulis. Mengutip lupa dari siapa:

Review atau ulasan adalah karya dalam bentuk tulisan atau lainnya yang berisi informasi, baik fakta maupun opini, dari yang membuatnya. Review merupakan karya subjektif, yaitu berisi informasi, baik fakta atau opini, milik pembuatnya, yang dibuat secara objektif, yaitu tanpa pengaruh pihak luar.

Deskripsi dan Sinopsis Film Cars 3 (2017)

Lightning McQueen bertekad untuk membuktikan kepada generasi baru pembalap bahwa dia masih menjadi mobil balap terbaik di dunia.

Plot dan Alur Cerita Film Cars 3 (2017)

Film ini, Cars 3 (2017) akan berkisah tentang perjuangan McQueen untuk mempertahankan reputasinya sebagai pembalap terbaik dan nomer satu.

Kisah dimulai pada pertandingan Piston Cup kesekian. Setelah berjaya selama beberapa tahun, selalu menang, menempati peringkat 1 atau 2 atau 3 di setiap pertandingan. Pada pertandingan kali ini berbeda. McQueen kalah oleh seorang pendatang baru dalam dunia balapan. Pendatang baru tersebut adalah Jackson Storm (disuarakan oleh Armie Hammer), generasi baru pembalap mobil.

McQueen kalah dari pertandingan ke pertandingan, dia kalah terus dari Storm. Hingga pada satu pertandingan, karena McQueen tidak ingin kalah lagi, dia memaksakan mesin dan kondisinya untuk mengebut sekencangnya.

Tapi akibatnya McQueen mengalami kecelakaan parah dan dia harus keluar dari pertandingan pada musim itu. Melakukan perbaikan dan rehabilitasi selama 6 bulan. Akibat ketidakhadiran McQueen, Storm menjadi juara telak pada pertandingan di musim tersebut dan sejak saat itu, muncul berbagai pendatang baru yang menggantikan pembalap sebelumnya. Hanya McQueen yang tetap bersaing melawan para pendatang baru pada pertandingan berikutnya yang akan dia ikuti.

McQueen yang merasa kalau dia tidak akan menang jika hanya mengandalkan kemampuannya saat itu kemudian pergi berlatih ke Pusat Pelatihan Ruzteze yang baru dibangun dengan berbagai teknologi dan pelatihan terkini seperti yang digunakan para pembalap generai baru.

Di sana dia bertemu dengan seorang pelatih bermana Remirez dan Remirez akan menjadi pelatih khusus untuk McQueen, mempersiapkan McQueen menghadapi perlombaan berikutnya setelah kecelakaan yang dialaminya.

McQueen mengikuti semua pelatihan dari Remirez tapi karena McQueen tidak sabaran dia kemudian memaksakan untuk langsung ke tahap lanjut yaitu menggunakan simulator seperti yang digunakan para pembalap profesional generasi baru.

Tapi akibatnya kacau, dia yang ternyata belum siap akhirnya mengalami kegagalan dan merusak alat simulator tersebut. Pihak sponsor, Ruzteze, kemudian berniat untuk mengeluarkan McQueen dari pertandingan dan menggantikan posisi tersebut dengan pembalap baru, merubah posisi McQueen yang dulunya pembalap menjadi bintang iklan.

McQueen tidak menyerah, dia kemudian membuat kesepakatan kalau dia akan melakukan pelatihan langsung di lapangan dan meminta untuk diberikan satu kesempatan bertanding, jika ternyata dia kalah maka dia akan mundur dan mengikuti perintah sponsor tetapi jika dia memang maka dia yang akan memutuskan kapan berhenti atau pensiun dari dunia balapan.

Setelah membuat perjanjian tersebut. McQueen pun pergi berlatih dengan bantuan Remirez. Mereka melakukan berbagai pelatihan seperti balapan diberbagai jenis jalur, mengikuti perlombaan kecil hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mencari Smokey, orang yang dulunya melatih Hudson.

McQueen berharap kalau orang yang dulunya melatih Hudson bisa membantu dan melatihnya untuk mengalahkan para pembalap generasi baru dan memenangkan pertandingan. McQueen pun bertemu Smokey dan Smokey dengan senang hati melatihnya.

Review dan Ulasan Film Cars 3 (2017)

Akhirnya itu manis loh... Ada pesan besar di film ini.

Kita akan sukses, menjadi nomer satu dsb selama kita gigih, tidak menyerah, dan selalu melakukan yang terbaik. Menang sekali, dua kali, tiga kali atau bahkan berkali-kali tidak masalah. Menjadi nomer satu. Tetapi pasti ada waktunya di mana generasi berikutnya akan mengalahkan kita. Dan pertanyaan terbesarnya adalah "Kapan?" Tidak ada yang tahu, bisa saja hari ini, besok, atau hari-hari berikutnya.

Terus apa yang harus dilakukan agar bisa tetap menjadi yang terbaik, nomer satu? Jawabannya adalah tidak ada, kalian tidak akan selalu menjadi nomer satu tetapi kalian bisa mewarisi nomer satu tersebut ke penerus berikutnya. Generasi berikutnya. Dan caranya bisa banyak. Kalian bisa merelakan posisi kalian itu ke generasi berikut atau kalian bisa melatih generasi penerus kalian agar bisa mejadi nomer satu seperti diri kalian seperti yang dilakukan McQueen.

Akhir kisah yang manis. Seperti halnya Hudson yang menjadi pelatih McQueen dan membuat McQueen menjadi pembalap nomer satu. McQueen pun melakukan hal yang sama. Rating film Cars 3 (2017):

9
Warisan juara yang dikenang sepanjang masa

Quote oleh gua:

Piala, tropi, penghargaan dan pencapaian yang kalian miliki tidak akan bisa diwariskan ke orang lain tetapi kalian bisa mewariskan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman untuk menggapai hal tersebut ke orang lain hingga orang tersebut bisa sukses seperti kalian. Tinggal kalian putuskan siapakah orang tersebut.

Baca juga: Review Film The Magician's Elephant (2023)

Posting Komentar

Posting Komentar